Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 5)

13 Agustus 2024   13:23 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 5
Ada Rindu Terselip di Kalbu

Karena sudah berada di kelas 12, Klana mengurangi aktivitas hura-hura seperti bermain gawai dan olahraga. Waktunya mulai difokuskan dan dihabiskan untuk memperdalam ilmu melalui bimbingan belajar, baik yang secara klasikal maupun privat di rumah.
Apalagi, sejak sebelum kenaikan kelas lalu, sang ayah menjanjikan akan membelikan kendaraan roda empat jika ia bisa lulus SMA dan lolos masuk perguruan tinggi negeri di tanah air. Hal ini sangat berkontribusi positif sehingga dampaknya Klana pun makin asyik dengan dunia belajarnya.

Namun, di sisi lain, hubungannya dengan Wawan tidak lagi seintensif sebelumnya. Sama halnya dengan Klana, Wawan pun ingin memperoleh nilai bagus dan bisa tembus perguruan tinggi yang diincarnya. Meskipun tidak terang-terangan diberi iming-iming oleh orang tua sebagaimana yang Klana terima, Wawan cukup piawai memanfaatkan situasi dan kondisi.
Namun, ada dampak lain yang menerpa si adik bungsu. Meylina malah kurang bersemangat sejak sahabat sang kakak sulung itu jarang ke rumah. Hendak menanyakan kepada sang kakak, tidak ada keberanian sama sekali. Ia pun merasa malu, jangan-jangan sang kakak mengetahui rahasia hatinya. Diam-diam ia berharap bisa bertemu dengan Wawan meskipun tidak sedang berada di rumah mereka.

"Kak ... kok Kakak sekarang jarang olahraga?" tanya Lina suatu saat ketika berpapasan dengan si kakak sulung di koridor teras depan rumah.

"Eh, tumben kamu menanyakan kegiatan Kakak, emang ada apa, ya?"

"Nggak apa-apa, sih. Cuma Lina jarang sekali melihat Kakak mengenakan kaos olahraga, baik untuk lari pagi,  basket, maupun sekadar bersepeda. Jadi kangen melihat  Kakak berkostum!" dalihnya sambil tersenyum sepintas.

"Emmm ... apa yang ada di pikiranmu, Dik? Apa kamu ingin olahraga, tetapi  tidak ada kawan?" selidiknya.

"Iya, juga sih Kak. Kadang Lina pingin bersepeda, tetapi tidak punya teman, apalagi komunitas!" keluhnya.

"Ooo, gitu. Mau Kakak perkenalkan dengan kawan-kawan Kakak?"

"Ah, enggak usah. Nanti ngrepoti Kakak!"

"Atau ... ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari Kakak, ha? Apakah kakakmu ini kelihatan keren dengan kostum olahraga, gitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun