Ternyata Anye memberikan tanda dengan mengatupkan jemari dua tangan, sementara Krishna masih belum paham juga. Lalu Anye menggelendot sambil membisikkan, "Minta yang seperti tadi!"
"Astaga!" Krishna sangat terperanjat. "Ini aneh banget. Perutnya segendang berani meminta-minta berseraga?" batin Krishna berontak.
"Katanya nggak boleh segan, kalau mau nggak boleh malu," rajuk Anye lirih.
Krishna sadar. Kini Anye telah pulih. Rupanya dulu sang suami memberikan lampu hijau agar dia tidak malu-malu kalau mau meminta untuk berseraga. Krishna terhenyak sejenak. Kalimat yang diucapkan Anye pun panjang dan lengkap.
"Wahhh," Krishna tersenyum lebar dan membuka kedua lengan untuk memeluknya.
Dia tahu ini harus dirayakan. Ya, Anye sembuh menjelang melahirkan! Terpujilah Allah yang bertahta di surga!
Krishna meminta Anye bangun dan berdiri. Dipeluklah wanita yang baru saja menggagalkan status perjakanya itu dengan sukacita. Ya, mau tidak mau, diakui atau tidak, kini Krishna telah menjadi suami Anye. Mudah-mudahan statusnya akan meningkat bukan hanya sekadar suami pengganti, melainkan suami sah sehingga bisa melindungi dan mencintai wanita ini seperti yang seharusnya.
"Mengapa meminta lagi? Hhmm?"
Anye tersenyum mengusap-usap leher dan dagu Krishna seolah-olah undangan istimewa.
"Mau," Anye menggelendot bermanja.
Dibelailah wanita yang diam-diam mencuri hati itu dengan segenap rasa. Â