Kutahu kamu pasti rasa, apa yang kurasa
Kutahu cepat atau lambat, kamu kan mengerti
Hati bila dipaksakan pasti takkan baik
Pantasnya kamu mencintai yang juga cintai dirimu
Cinta kamu
Lepaskanlah ikatanmu dengan aku biar kamu senang
Bila berat melupakan aku, pelan-pelan saja
Tak ada niat menyakiti inilah hatiku
Pantasnya kamu mencintai yang juga cintai dirimu
Cinta kamu
Lepaskanlah ikatanmu dengan aku biar kamu senang
Bila berat melupakan aku, pelan-pelan saja
pelan-pelan saja
Â
Secara spontan, tanpa dikomando, tirta netra pun mengucur deras. Disadari bahwa perjalanan cintanya memang tidak dapat diprediksi seperti apa akhirnya. Namun, setidaknya dipahami bahwa cinta saja tidak cukup untuk membangun mahligai rumah tangga. Adalah restu orang tua yang harus diperjuangkannya.
Kini Bunga harus lebih fokus pada tugas akhirnya menjelang sebagai coas. Dia berharap memperoleh kemudahan dan kelancaran di tempat yang entah belum diketahuinya. Bahkan, sempat tebersit untuk melanjutkan kuliah setelah coas selesai agar pikiran dan hatinya tidak terbelenggu oleh rantai cinta tak direstui tersebut.
Saat malam makin larut, Bunga sengaja mematikan gagetnya dengan harapan tidak lagi berhubungan dengan Fritz seperti yang biasa dilakukannya sebelum masalah muncul. Bunga hendak melepaskan ikatan itu walau hanya pelan-pelan saja. Biarlah Tuhan yang akan menentukan dan memilihkan seseorang yang tepat mendampingi hidupnya hingga maut memisahkan keduanya.
Dibuangnya pikiran galau dan negatif dengan menyibukkan diri. Ada saja yang dilakukannya termasuk menuliskan kisah cintanya ke dalam sebuah cerita. Hanya satu tujuannya. Bisa melupakan masa lalu dan menatap masa depan dengan lebih ceria.
Mungkin Bintang sudah mengetahui petaka yang menimpa si adik jelita. Bintang tahu Bunga harus memiliki sesuatu khususnya renjana sekaligus derana sehingga tetap tabah dan kuat dalam menghadapi problema. Maka, dia bertekad hendak mengizinkan sang adik untuk mengikuti perjalanannya ke pulau dewata agar sedikit menghibur galau yang dirasa. Bintang pun meminta izin sang Mama agar adiknya boleh ikut bersamanya. Namun, belum ada jawaban juga.
Â
***Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H