Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mematahkan Belenggu Cinta

21 Juni 2024   22:14 Diperbarui: 21 Juni 2024   22:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Wah ... kalau saja aku diizinkan ikut ...!" sahut Bunga.

"Bagaimana, bolehkah adikku ikut?" tanya Bintang kepada dua sahabatnya itu. Mereka hanya berpandangan sambil tertawa.

"Wah, gagal dong rencana kita!" sambut Rindang.

"Rencana apaan sih?" selidik Bunga.

"Rencana para lelaki tampan ... ha ...ha ... ha!" sambung Bintang. Mereka pun tertawa mendengarnya. Bunga manyun mendengar seloroh ketiga dokter muda tersebut.

Diam-diam Bunga bersyukur. Dengan kehadiran kakak dan teman-temannya rasa galau akan hubungannya dengan Fritz sedikit terhibur. Ketiga pemuda tampan tersebut seakan mengetahui hati Bunga sedang menjerit sehingga candaan hangat itu menjadi pelipur lara yang istimewa.

"Satu di antara kami akan melanjutkan mengambil spesialis di sini, siapa ya ... kira-kira yang diterima? Kalau di antara kalian berdua ada yang diterima di kota ini, tuh aku titip adikku ya ...!" ujar Bintang kepada kedua sahabatnya.

"Titip bagaimana nih, maksudnya?" tanya Made.

"Coba tanya sendiri tuh ... kayaknya adikku masih menjomlo, deh!" sambil mengedipkan pelupuk netra Bintang memberi kode kepada sahabatnya.

Pangkal lengan Bintang pun menjadi sasaran empuk terkena pukulan lembut adiknya yang menawarkan dirinya kepada sahabatnya.

"Nah, ini buatmu, Kak!" cubit mesra si adik di perut dan pinggang sang kakak membuat sang kakak berteriak kesakitan dan kegelian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun