"Boleh banget, Adikku Sayang!" sambut Kenanga.
"Nah, kalau begitu ... anggap saja sebagai PR, ya. Pertemuan minggu depan, kalian yang bercerita, ya. Setuju?" tawar Kenanga.
"Baik, Kak. Tapi ... menurut saya, topeng monyet itu yang bekerja hewan. Manusia mempekerjakan hewan. Apa bisa begitu, sih? Apa tidak ada undang-undang perlindungan hewan, ya, Kak?" Ardi nyeletuk agak bingung.
"Iya, sih. Tapi, bukankah sejak dulu manusia mempekerjakan binatang, ya. Sebelum ada traktor, manusia membajak dengan pertolongan kerbau atau sapi. Lalu ... dokar alias delman dan cikar juga memanfaatkan kuda dan sapi. Onta dan kuda pun dimanfaatkan sebagai kendaraan di padang pasir, bukan? Hmmm, ... Kakak juga kurang tahu nih, apakah ada undang-undang perlindungan hewan, ya. Coba akan Kakak cari di internet tentang itu. Anggap hal itu PR buat Kakak, ya Dik?"
"Iya, Kak," jawab Ardi mengangguk.
"Nah, baiklah. Sekarang kita akhiri dulu acara 'Berbagi Cerita' kali ini. Minggu depan Kakak berharap, kalian berlatih bercerita bergantian, ya! Kalau sudah pandai berbicara di depan umum atau di depan banyak orang, kalian akan diajari menulis. Artinya, menuliskan apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, ataupun dirasakan dan dialami sendiri. Bagaimana? Apakah kalian berminat menjadi penulis?"
"Kalau jadi penulis, apakah dapat uang, Kak?"
"Bisa banget, Dik. Penulis itu juga profesi yang menghasilkan uang. Bahkan, bila tulisannya meledak yang disebut best seller, penulisnya bisa juga memperoleh beasiswa ke luar negeri. Misalnya, nih. Andrea Hirata. Novelnya Laskar Pelangi sangat terkenal hingga difilmkan. Andrea Hirata memperoleh kesempatan kuliah berbeasiswa, loh. Banyak lagi contohnya. Ada Romo Y.B. Mangunwijaya. Novelnya Burung-burung Manyar juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. Jika Adik-adik mau belajar menjadi penulis, bisa banget. Nanti akan kami carikan guru bagi kalian!"
"Mau, Kak. Saya mau!" kata Bintang mengangkat tangan tinggi-tinggi.
"Baiklah, nanti akan kami kondisikan. Saat ini, izinkan Kakak pamit dulu, tetapi kalian masih ada acara, loh, ya! Cukup sekian, kalau ada salah-salah kata, Kakak mohon dimaafkan. Terima kasih."
Setelah selesai berbagi cerita, Kenanga segera meluncur pulang dengan motor maticnya. Masih ada acara yang harus dilakukan karena ia berencana membeli benang untuk menyelesaikan rajutan. Sementara itu, di rumah singgah masih ada sesi kedua untuk Adik-adik dengan pemateri lain.