"Nah, pagi kemarin, Kakak kebetulan melihat sebuah tayangan yang membuat hati Kakak trenyuh. Makanya, Kakak ingin membagikannya kepada kalian. Apakah siap mendengar cerita Kakak?"
"Siap, Kak!"
"Tetapi, tolong disimak baik-baik, ya. Nanti di akhir cerita, Kakak akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan isi cerita."
"Baik, Kak," jawab Ardi salah seorang pemulung kecil yang paling berani.
Maksudnya, dibandingkan dengan teman-teman lain, Ardi paling vokal. Ia juga berani mengajukan pertanyaan atau usul tentang apa pun yang dirasa perlu. Bukan pendiam yang sekadar membeleter saja, melainkan benar-benar aktif mengikuti setiap acara yang diadakan oleh Kakak-kakak Pembina.
"Baik, Adik-adik. Suatu pagi, Kakak tidak sengaja mengetahui sebuah tayangan unik. Demikian kisahnya.
Seorang pria, entah di mana tidak disebutkan nama tempatnya, mengetahui seekor hewan terjebak dalam kesulitan. Ia mendekati dan ternyata hewan itu selain kakinya terjerat, badannya juga terjepit di antara dua batang kayu.
Hewan itu ternyata rusa. Nah, pria ini berupaya menolong seekor rusa yang terjepit di antara dua kayu pagar dengan hati-hati tanpa berbicara sepatah kata pun. Dengan sabar ia melepaskan tali ikatan yang menjerat dan melilit kaki rusa. Ia juga melonggarkan dua batang kayu yang menjepit badan si rusa. Jarak sempit dua kayu itu menyebabkan rusa tak mampu bergerak. Rusa tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya terdiam tanpa bergerak sedikit pun.
Pria tersebut mengambil peralatan untuk menyelamatkan rusa yang terjepit entah sampai berapa lama. Setelah terbebas dari jerat dan impitan kayu, rusa itu segera pergi. Anehnya, beberapa langkah di depan si rusa menoleh sejenak seolah-olah mengucapkan terima kasih atas pertolongan si pria tak dikenal itu.
Pria itu pun tersenyum dan melambaikan tangan, seolah-olah sebagai tanda selamat jalan. Bahasa makhluk yang tak dapat diterjemahkan manusia. Setelah itu, si pria pulang ke rumah, tidak jauh dari tempat ia menemukan rusa bermasalah tadi. Pria yang hidup seorang diri tersebut melakukan aktivitas kembali seperti biasa.
Keesokan harinya, betapa terkejut si pria itu. Beberapa ekor rusa mengunjungi rumahnya dengan diam-diam. Satu ekor yang kemarin ditolong, berada di barisan paling depan sambil mengangguk-angguk dan menggerak-gerakkan kaki. Seolah-olah mereka mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang diberikan sehingga rusa tersebut selamat. Si pria menitikkan air mata haru. Tidak pernah terpikir bahwa rusa yang ditolong itu datang beserta keluarga besarnya.