Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tulang Rusuk yang Tercecer

13 Juni 2024   07:51 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kita ajak Kadek, Mas ... supaya menggantikan menyopiri kendaraan. Bagaimana?"

Perjalanan wisata ke beberapa tempat sangat mengesankan. Aku bangga diberi kesempatan seharian berpesiar menikmati panorama indah pulau dewata. Pantas saja pulau ini menjadi primadona Indonesia karena memang pemandangan alamnya luar biasa. Tanah persawahan bertingkat dengan sistem subak itu menyuguhkan panorama asri.

"Adik ... sudah semester berapa?" tanya Bli Kadek yang sedang menyopiri kendaraan.

"Semester tiga, Bli," jawabku di jok kursi kiri depan.

Sementara dua kakakku duduk di jok tengah. Kakak ipar memangku putra kedua yang berusia sekitar lima tahunan. Rupanya kemenakanku itu mengantuk setelah seharian berwisata. Sementara sulung berusia sekitar tujuh tahunan, duduk menyandar di dekat ayahnya. Bungsu baru berusia setahun lebih sedikit, sedang digendong oleh ibunya.

"Masih lama kuliahnya ...."

"Sekitar dua tahunan lagi baru kelar," jawabku.

"Sudah punya pacar?" selidiknya.

Aku menghela napas panjang ...

"Ada masalah?"

"Yang saya heran tuh ... hampir setiap orang bertanya seperti itu he he he ...," jawabku polos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun