Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Matahariku

31 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Satu demi satu penumpang sudah dievakuasi. Ada yang dijemput keluarganya, dan ada pula yang menggunakan armada bantuan dari pihak pengusaha bus. Namun, seperti janjiku pada Baskoro, aku tetap stay  menunggu dua kopor yang masih di bagasi.

Aku tersenyum. "Aku tidak akan pergi karena aku tidak tahu ke mana aku harus pergi!"

***

Itu kisah pertemuan dan perkenalanku dengan suamiku. Sungguh, meskipun kami tidak berkenalan lama, tidak memiliki waktu untuk saling mengenal, kini kami merasa sangat mencintai satu sama lain. Kegagalan yang kami alami menjadi guru terbaik bagi kami bagaimana harus memelihara komunikasi setiap hari. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengannya dan berharap kami meniti jalan hidup bersama-sama dan menua bersama-sama pula.

( Selesai )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun