Bertangis-tangisanlah tamu dengan tuan rumah beberapa saat hingga lupa mengajak masuk ke dalam rumah.
Konon ceritanya suami yang renta itu ditemukan oleh Bambang si putra sulung di negeri jiran dan kemudian dibawa pulang ke tanah air untuk menjumpai sang ibunda. Si adik Endang yang berada di luar pulau segera dihubungi untuk bertemu. Selanjutnya, mereka langsung dijemput di bandara tempat pertemuan pertama. Semua dibawa mengunjungi ibunda yang sudah puluhan tahun ditinggalkan seorang diri.
Gemplo dan kawan-kawan hanya melongo menyaksikan pertemuan antara Eyang dengan keluarga besarnya hingga cucu remaja seperti itu.
"Syukurlah ... apa yang kita diskusikan tadi dikabulkan Tuhan, ya Allah ...!" tak urung semua yang ada pun turut menangis. Bukan tangis kesedihan, melainkan tangisan bahagia!
***
Catatan Khusus
ramban mencari dedaunan yang bisa digunakan sebagai lauk
tegalan lahan tak bertuan, pekarangan yang ditumbuhi segala macam tanaman
anjang-anjang bambu yang ditata agar tanaman merambat itu tumbuh rapi
kulupan dedaunan kukus
prigel  terampil
ati-ati, mugo-mugo laris  hati-hati semoga laris
mumpung senyampang
nywargakake  membawa ke surgaloka, membahagiakan
Ngenes mengenaskan
plassss hilang lenyap entah ke mana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI