Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jamu Jemu

30 Mei 2024   07:16 Diperbarui: 30 Mei 2024   07:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iyalah, contohnya begini. Kan obat flu menghilangkan sakit flu. Demikian juga obat mata akan berguna untuk menyembuhkan mata, tetapi obat tikus dan obat kutu tidak!"

"Lah, lalu untuk apa?"

"Ya, untuk membunuh! Obat kutu membunuh kutu dan obat tikus akan membunuh tikus!" seru Linci terbahak-bahak.

 "Kalau Kakak jemu atau bosan, obatnya sih gampang saja. Stel saja Youtube. Cari lagu kesukaan! Maka, hilang dah rasa jemu dan bosannya!" lanjut sang kakak.

Sekarang Linca yang ganti tertawa. "Kenapa Kakak nggak mendengar lagu dangdut saja? Lalu jingkrak-jingkrak ikuti joget! Tentu jemu dan bosan hilang!" usul Linca.

"Nah, kenapa tidak kamu saja yang setel lagu dangdut itu!" sergah sang Kakak cemberut karena ia tidak suka jenis lagu itu.

"Ya, sudah! Linca akan mendengarkan lagu anak-anak saja!"

 "Tapi ... paling  sebentar didengar enak, lama-kelamaan pasti jemu dan bosan juga mendengarnya. Nah, jemu dan bosan lagi, kan?" seru Linca.

"Ya, sudah. Kesukaan orang 'kan lain-lain. Kita lihat saja nanti, Nenek bawa jamu jemu atau obat bosan yang bagaimana!" kata sang kakak.

Satu jam kemudian Nenek datang. Linca menyambutnya dengan gembira.

"Maaf ya, Cu. Tadi Nenek harus singgah dulu di rumah Bibi Hunta di sarangnya untuk meminjamnya!" jawab sang nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun