Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (part 17)

22 Mei 2024   03:53 Diperbarui: 22 Mei 2024   08:54 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


Kini justru Pambudi bergerilya membuat Nadya semakin nyaman dan antusias menerima pijitan lembut. Namun, tiba-tiba ia pun tidak tahan melihat sesuatu pada netra Nadya. Ia yakin, Nadya membutuhkan bukan sekadar sahabat, melainkan seseorang  yang bisa dibawa meraih asa.  

Sebagai sahabat sejak lama, Pambudi yakin pasti sudah lama Nadya tidak memperoleh jatah nafkah batiniah pula. Dengan keluh memelas dan setengah mengiba, Nadya bersimpuh sikap berdoa. Lalu memeluk guling sambil netra sejenak memejam, selanjutnya menerawang jauh. Tatap kosong mengharu biru. 

"Tuhan, hamba ingin tidak lagi memperoleh cap wanita mandul yang malang," sedih lirih dalam sendu.

"Apa?" selidik Pambudi ingin mengetahui keluh itu.

"Aku ingin menjadi wanita seutuhnya. Aku ingin bisa memperoleh keturunan, memberikan keturunan," jawab Nadya tegas.

"Yakin, siap?"

Nadya mengangguk.

"Ini bukan balas dendam, kan?"

Nadya menggeleng. Netranya berembun. 

"Aku siap, Nok!"

Akhirnya, kedua sejoli itu dengan sadar melakukan sesuatu. Mereka tahu dan sadar hal itu  melanggar. Akan tetapi yang semula tampak ditahan sekuat tenaga, kini harus dinyatakan sejelas-jelasnya. Pambudi paham apa yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun