"Ohh, ... aha ha ha ... aku tinggal sendiri di apartemen, kok! Siapa yang menanyakan apakah aku pulang atau tidak?" jawab Pambudi.
"Oh, ... kukira masih di rumah ayah bunda!" Nadya tersenyum. "Kalau kita tidur di rumahku yang lama, takutnya suamiku datang. Kalau kita tidur di apartemen, pasti banyak yang heran mengapa Mas membawa perempuan. Iya, 'kan?"
"Memang ada rumah lain, toh?" tanya Pambudi.
"Ada, Mas. Aku barusan membeli rumah mungil, tetapi rumah itu belum lengkap perabotannya!" sahut Nadya.
"Ada ranjangkah? Atau tikar gitu?" cecar Pambudi.
"Ada sih, hanya perlengkapan dapur yang belum lengkap. Jadi, kita belum bisa memasak di sana!"
"Oh, gampang. Kita bawa makanan dan nanti istirahat di rumah barumu saja, ya, Nok! Aku juga sudah lumayan lelah, nih! Campur mengantuk juga!"
"Baiklah, Mas. Kita belok kiri ya, lewat Karangploso!"
"Ok, good!"
Di Rumah Baru
Akhirnya, mereka sampai di rumah baru. Nadya belum pernah membawa siapa pun ke rumah itu sehingga security belum mengenali pasangannya dengan baik. Untunglah, Nadya sudah memiliki kartu anggota sehingga dengan mudah bisa memasuki cluster rumahnya dengan leluasa.