Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 16)

21 Mei 2024   17:02 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


"Ohh, ... aha ha ha ... aku tinggal sendiri di apartemen, kok! Siapa yang menanyakan apakah aku pulang atau tidak?" jawab Pambudi.


"Oh, ... kukira masih di rumah ayah bunda!" Nadya tersenyum. "Kalau kita tidur di rumahku yang lama, takutnya suamiku datang. Kalau kita tidur di apartemen, pasti banyak yang heran mengapa Mas membawa perempuan. Iya, 'kan?"


"Memang ada rumah lain, toh?" tanya Pambudi.


"Ada, Mas. Aku barusan membeli rumah mungil, tetapi rumah itu belum lengkap perabotannya!" sahut Nadya.


"Ada ranjangkah? Atau tikar gitu?" cecar Pambudi.


"Ada sih, hanya perlengkapan dapur yang belum lengkap. Jadi, kita belum bisa memasak di sana!"


"Oh, gampang. Kita bawa makanan dan nanti istirahat di rumah barumu saja, ya, Nok! Aku juga sudah lumayan lelah, nih! Campur mengantuk juga!"


"Baiklah, Mas. Kita belok kiri ya, lewat Karangploso!"


"Ok, good!"

Di Rumah Baru

Akhirnya, mereka sampai di rumah baru. Nadya belum pernah membawa siapa pun ke rumah itu sehingga security belum mengenali pasangannya dengan baik. Untunglah, Nadya sudah memiliki kartu anggota sehingga dengan mudah bisa memasuki cluster rumahnya dengan leluasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun