Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kerlap-kerlip Lampu Ibu Kota Kita

9 Mei 2024   00:54 Diperbarui: 9 Mei 2024   00:59 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


"Iya, betul banget! Kelak kalian pasti bisa sampai tingkat teratas!" kata sepupuku menimpali pembicaraan mereka sambil mengendalikan kendaraan.


Bersyukur, kini setelah bertahun-tahun berlalu, putra sulung dan putra kedua kami menetap di ibu kota, sementara bungsu masih menyelesaikan program doktornya berbeasiswa di Texas. Kerlap kerlip lampu di ibu kota itu ternyata memotivasi ketiga putra kami untuk sukses berkarier sehingga bisa membawa kami orang tuanya ke mana pun.


Saat aku lepas purnatugas, diajaknya aku dan suami ke negeri jiran untuk menikmati pemanfaatan paspor. Sungguh, mana pernah aku terpikir terbang hingga luar negeri. Orang desa sepertiku berjalan jauh lintas provinsi saja sudah sangat bersyukur. Sekali lagi kerlap-kerlip lampu ibu kota di malam hari itu membuat tepekur, betapa agung karya-Nya. Putra kami telah mikul duwur mendem jero, menaikkan harga diri kami di mata keluarga, teristimewa yang dahulu pernah mem-bully masa kecilku. Aduhai, kian deras air mata mengingat karya nyata-Nya yang luar biasa. Soli deo gloria!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun