Sebelum mengikuti pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan oleh bungsuku dengan timnya, aku pun iseng-iseng mencari tahu dengan menggunakan jasa Google. Yah, dengan searching dan googling seperti ini, paling tidak sudah membuka wawasanku mengenai tempat yang akan aku kunjungi.
Disebutkan bahwa Bangelan adalah perkebunan kopi yang telah mengekspor ke mancanegara.
"Wahh, asyik nih!" senandikaku.
Kebun itu terletak di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Selain kebun milik perusahaan PTPN XII, ada juga kebun milik rakyat yang jika digabungkan totalnya mencapai 917 hektar. Luar biasa, bukan?
Saat kuikuti rute yang menuju lokasi itu ternyata melewati Kromengan. Melalui jalur jalan utama Malang menuju ke arah Blitar, sesampai di Talangagung berbelok ke kanan. Aku semakin penasaran, sebab seumur-umur hanya mendengar kata Kromengan, tetapi belum pernah ke sana.
Adapun pohon kopi yang ditanam di lokasi tersebut sebagian besar adalah kopi jenis robusta dan kopi arabika dengan jumlah lebih sedikit. Untuk menjaga kualitas produknya, masyarakat meminimalisasi penggunaan pestisida dan pupuk kimia dengan cara alami.
Selain menanam pohon kopi, masyarakat juga menanam pohon sengon, teh, cengkeh, dan sebagainya. Di samping berkebun, masyarakat juga beternak kambing jenis buer dan ettawa. Bahkan, sempat menjadi sentra produksi susu kambing, loh! Susu yang konon dipercaya sangat berkhasiat untuk kesehatan dengan peringkat berada di atas susu sapi perah!
"Wuaahhh, ... ini nih yang kusuka!" teriakku.
Dedaunan dari pelbagai tetanaman yang ada di area tersebut, oleh masyarakat setempat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dua jenis kambing yang dibudidayakan.
Selanjutnya, kotoran kambing yang dihasilkan pun akan dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Nah, benar-benar proses yang alami untuk pertumbuhkembangan tanaman kopi yang ada. Karena itu, kopi yang diproduksi benar-benar kopi unggulan yang layak diapresiasi.
"Pantas, Kabupaten Malang terkenal dengan hasil kopi unggulannya!" bisikku bangga membaca laporan yang demikian.