"Adik sudah punya pacar, ya?" pertanyaan ini kujawab dengan gelengan kepala.
"Kata ayah selama kuliah nggak boleh pacaran dulu, Kak!"
"Ohh, ... begitu! Kalau untuk menyemangati masak tidak boleh, sih?" tanyanya mengernyitkan alis.
Aku hanya tersenyum.
"Apa ada mata kuliah yang kamu rasa sulit?" tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.
"Ada, Kak. Sintaksis dan morfologi!"
"Ohh, mengapa kamu merasa sulit? Materinya atau dosennya?"
"Dua-duanya, Kak!"
"Ok, keduanya mata kuliah kesukaan Kakak. Jika kamu mau, akan Kakak ajarkan agar kamu memahaminya. Kita bisa belajar di sini setiap saat kalau kamu tidak kuliah. Kakak sudah tidak ada mata kuliah lagi. kamu maukah?" tanyanya.
"Mau banget, Kak!"Â
Itulah pertemuan pertamaku dengannya. Dengan seseorang yang sengaja kutinggalkan begitu saja setelah mendengar berita mengagetkan itu!