Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Slice of Live

31 Maret 2024   14:22 Diperbarui: 31 Maret 2024   14:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau Mas. Bagaimana?" tanyaku.

"Aku masih ingin melanjutkan ke ITB atau UGM. Nggak tahu nanti jatuhnya di mana!"

"Hmm ... bakalan berjauhan dong kita!" sambutku.

"Ya, mau bagaimana lagi. Di sini tidak ada jurusan yang kuinginkan!" katanya.

"Iya, sih. Tapi, Mas...!" kataku menggantung.

"Ada apa lagi, Sayang?" tanyanya sambil menjentik hidungku.

"Jika aku diterima di kedokteran, kuliahnya bakalan lebih lama dua tahun. Apa Mas sanggup menunggu aku?" tanyaku.

"Kita harus saling berjanji untuk tidak mengingkari, ya! Walaupun berjauhan, kita tetap menjaga komitmen kita. Bagaimana?" katanya tegas sambil memelukku.

"Baik, Mas! Aku berjanji akan setia menunggu sampai waktu kita tiba!" jawabku. Ketika sudah semakin sore, kami berdua bersiap pulang agar tidak kemalaman di jalan. Perjalanan pun memakan waktu sekitar satu jam.

***

Akhirnya, aku diterima di jurusan kedokteran di universitas negeri masih di kota yang sama. Sementara, Mas Bram diterima di ITB seperti yang diinginkannya. Kami menjalani LDR selama beberapa tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun