Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 170 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mother How Are You Today

30 Maret 2024   08:17 Diperbarui: 30 Maret 2024   18:43 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Mungkin karena ini bulan Desember, ketika aku berhenti dan menepi kedua kalinya di pinggir jalan, dari radio terdengar lirik lagu dengan tema sama, ah ...

Kali ini Melly Guslaw mendendangkan lagu andalan bertajuk Bunda. Tepat bagian refrein ...

Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu ditimang

 

Aku tidak percaya apakah masa kecilku dimanja dan ditimang oleh ibuku? Apakah nenekku yang kupanggil Ibuk dan sebagai sosok Ibu itu memanjakan dan menimangku? Aku tidak pernah ingat lagi. Tidak ada album biru yang mendokumentasikan masa kecilku. Tidak seperti aku yang walaupun sedikit masih menyimpan foto-foto masa kecil ketiga putraku.

Sungguh, aku tidak bisa protes dan complain mengapa masa kecilku kurasakan tidak indah dan tidak manis. Bahkan, masa remajaku pun sering merasa ditolak oleh calon mertua karena keadaan dan keberadaanku. Dikatakan bahwa aku anak haram. Calon mertua mengatakan bahwa bibit, bebed, dan bobot-ku tidak sesuai dengan kriteria mereka.

Apakah hal itu aku inginkan? Jelas tidak! Aku pun tidak bisa menyalahkan kedua orang tuaku dengan alasan mereka masing-masing mengapa harus memindahtangankan pengasuhanku kepada kakek nenek.

Ya, akhirnya ... aku harus tetap tegar. Walaupun aku tidak memiliki sosok ibu sebagai anutanku dan masalah itu menjadi noktah hitam di dalam kehidupanku, aku akan tetap tegar. Biarlah aku tidak pernah merasakan belai kasih sayang ibu, aku yakin Tuhan tetap menyayangiku. Kalau kini ketiga putraku pun tidak mengingatku sebagai ibunya, padahal saat mereka masih kecil aku begitu mengasihi, menyayangi, dan mengasuh mereka dengan sejuta cinta. Aku pun harus tetap tegar.

Meskipun tidak ada kabar yang menanyakan kepadaku "Mother, how are you today? Here is a note from your daughter"  karena ketiga putraku lelaki semua, aku akan tetap tegar! Aku mengisi hidupku, tepatnya sisa hidupku ini dengan aktivitas yang berguna bagiku pribadi dan bagi sesama. Ya, aku menulis sebagai self healing agar semua rasa negatifku itu sirna.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun