"Kamu makin cantik. Seperti putri Bali. Cocok dengan pseudonym kamu, Ni Ayu!"
Ah, barangkali kalau saja membawa cermin, pasti mukaku seperti kepiting rebus! Darah berdesir sontak mengalir ke wajah rasanya.
***
Pandemi 2021. Notifikasi gawai memaksaku untuk melihat isi aplikasi hijau.
"Lelayu ...,"Â tirta netraku memburamkan layar gawai. Langsung lemas seolah tenaga terkuras tuntas.
***
September 2016. Bertahun-tahun tidak bertemu, rupanya rindu membludak. Dia mencari ke sekolah tempatku bekerja sebagai sambilan. Sengaja menunggu karena dilihatnya kendaraan roda duaku terparkir di tepi jalan.
Ketika hendak pulang, aku dicegat dan diajaknya makan di salah satu seafood resto tak jauh dari situ. Aku setuju karena perutku pun terasa minta diisi. Tepat jam makan siang!
"Silakan habiskan, Dik. Aku terkena diabet," katanya.
"Loh, lah pesan sebanyak ini?"
"Nggak apa-apa. Nanti sisanya bisa kaubawa pulang!"