Kembali ke bakat. Cobalah fokuskan perhatian pada hal yang menjadi potensi diri yang menjadi kelebihan diri. Jika memiliki hobi memasak maka kembangkanlah secara fokus. Awalnya sih sekadar hobi, tapi ternyata itulah bakat Anda yang terpendam.
Gali bakat Anda lalu daftarkan. Mulanya sekadar hobi menulis, melukis, memasak, merangkai bunga, bermain musik, dan lai-lain. Untuk bagian ini saya sengaja mmenguraikan secara detil. Siapa tahu bisa membantu.
Yang perlu dilakukan dalam menggali bakat. Ini penting sebagai permulaan yang indah. Pada bagian ini sengaja saya uraikan seperti di bawah ini, agar lebih detil dan gampang dicerna.
- Siapkan waktu. Anda yang memberi waktu bukan mencari waktu. Kalau cari waktu tak akan pernah dapat. Pasti akan ditunda-tunda. Â
- Mulai menyiapkan bahannya, mulai mempraktekkan membuat kue,(ini hanya contoh, bisa yang lain, kue bisa diganti).
- Siapkan resep, siapa tahu ada resep dari teman atau resep warisan mama.
- Buatlah kuenya sesuai petunjuknya.
- Besoknya kue lagi, sebab yang kemarin belum begitu baik, usahakan menjadi lebih baik.
- Besoknya lagi ehh, kue lagi... dengan resep lain.
- Besok dan besok lagi dan lagi, maunya melihat resep di google...
- Sekarang mengapa harus ragu, kuenya mulai ada yang bilang enak tuh!
- Gali terus bakatnya ya? Ingat! Jangan dulu merasa puas!
- Kembangkan secara konsisten, rutin dan terus-menerus, ingat harus jeli membagi waktu.
2. Menjadikan orang menjadi tekun.
Seseorang perlu ketekunan untuk mengaktualkan potensi yang dimilikinya. Seorang Thomas Alva Edison penemu lampu pijar, ia melakukan 10.000 kali percobaan.
Bayangkan, betapa ia benar-benar menekuninya!
Bangun percaya diri, tanamkan komitmen dalam diri dan yakin bahwa "Saya pasti bisa", sehingga itu mendorongmu untuk lebih tekun. Tekun dalam arti melakukan kegiatan itu tidak main-main sehingga akan nampak pada hasilnya. Â
Seseorang akan menjadi tekun juga karena memiliki motivasi diri dan kerja keras, bukannya berpangku tangan. Saya akan merasa termotivasi jika melihat orang lain hanya berpangku tangan. Perasaan enek melihatnya. Jantung saya akan bereaksi, berdenyut saking kesalnya melihat pemandangan itu. Rasa seperti itu akan muncul dan itu memberi sinyal ke otak.
Apa sebab? Ya, ternyata otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Juga ketika saya merasa asyik, fun and enjoy melakukan kegiatan, tidak mengeluh, tidak merasa tertekan atau tidak terpaksa itu pertanda bahwa rasa percaya diri, komitmen serta keyakinan itu ada dalam diri, itulah sinyal, bahwa kita melakukannya dengan tekun. Jadi, nikmatilah karena dengan menikmati maka ketekunan akan menemanimu dengan setia. Â
Seperti halnya ketika saya menulis. Bagi saya menulis adalah pemuasan hasrat diri yang tersumbat oleh pikiran yang mumet karena tumpukan pekerjaan atau kecapean, kelelahan. Tiba-tiba muncul ide karena penyebab-penyebab itu. Mungkin cara saya bertentangan dengan definisi bahwa menulis dilakukan di saat senggang.