"lo pacaran sama siapa, bangke ?" tanya renan
"gila lo" jawabku
"kerasukan apa ni anak" ucap Rani
Ketika itu Andri hanya diam dan kembali menegaskan jika ia hanya menanyakan saja bukan berarti ia sudah berpacaran dengan sahabatnya. Namun setelah semua pulang ke rumah masing masing. Andri tiba-tiba mengirimi kupesan dan yang paling membuatku bingung ia bertingkah tidak seperti biasanya. Sekarang ia lebih perhatian dan lebih sering mengajakku jalan tanpa sepengetahuan yang lain. Alasannya karena ia ingin membalas hutangnya waktu saat aku membayarkan bakso, ya menurutku itu masuk akal.
Sampai suatu hari saat aku dan Andri pulang dari kebun binatang, Renan melihat kami. Disitu terajadi percekcokan antara Andri dan Renan. Renan menganggap jika Andri dan aku kini sudah tidak setia kawan lagi. Dan saat disekolah kami berdua di introgasi oleh semuanya, aku hanya menjelaskan bahwa andri hanya ingin membayar hutangna, apa yang salah dengan itu? Namun saat andri di tanya ia menjawab yang lain. Ia mengakui jika kini ia menyukaiku. Dan kalian tahu, eskpersi semua sahabatku tampaknya kurang ramah. Disitu aku hanya diam. Namun keadaan berubah karna mereka juga sebernarnya sudah tau dari sikap andri belakangan ini. Sehingga pada saat itu mereka menyuruhku untuk berpacaran dengan Andri. Dan sebenarnya aku kurang mengerti apa perbedaannya karena bagiku sama saja entah itu sahabat atau pacar kita berdua tetap bersama bukan ?
Sejak saat itu kami mulai dibilang pacaran. Tak banyak yang berubah hanya saja kini ia menjadi overprotektif  dan pencemburu kadang ini membuatku risi namun sebenarnya aku suka karna ia lebih menggemaskan. Tapi suatu hari saat aku dan Andri pergi nonton, tiba-tiba ia harus segera pulang dan meninggalkanku menonton sendirian. Awalnya aku pikir itu urusan keluarga. Namun Eva menelponku
Eva : halo dan, lo asik banger sama Andri
Aku: maksud lo apa ?
Eva : lo tadi gue panggil ga noleh sedikitpun
Aku: dimana?
Eva: PPJ. Lo tadi disanakan. Pake baju kemeja warna biru