Mohon tunggu...
Nindy Kumala
Nindy Kumala Mohon Tunggu... -

Membaca dan sangat mencintai untaian kata lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Qanitah... Kamu Tetap Cantik! La Tahzan

14 April 2011   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296626997332089489

"Sampai kapan sih mereka bosan menggangguku Fa? Aku bingung apakah aku punya salah terhadap mereka? Kenapa dibalik kehidupannya yang hampir sempurna itu, mereka kaya, bisa dapatkan apa yang mereka mau. Mereka berpacaran dengan kekasih-kekasih dunia yang tak kalah tenarnya Tapi mengapa Ibbas dan teman-temannya selalu saja membuatku muak!"

"Istighfar sayang.... Anggap saja Allah begitu mencintaimu, sehingga tak hentinya DIA mengujimu. Perantaranya adalah Ibbas. Sabar ya" Dekap Tifa menenangkan Qanitah yang masih merasa kesal.

Bunyi sms di telepon genggam Qani berdering, sms itu datang dari Abi. Setelah Qani lepas dari beban memikirkan kejadian tadi, karena Qani sangat mudah mencari kesibukan lain untuk mengusir perasaan-perasaan tidak nyamannya itu. Sehingga ia memiliki pribadi yang kuat. Tak terasa waktunya sholat ashar berjamaah tiba.

"Qani, jangan lupa ya.. Abi keluar rumah jam 5"

"Iya Bii, Qani sholat Ashar sebentar ya.. Habis itu pulang"

"Hati-hati ya nak.."

Setibanya dirumah Qani segera membersihkan diri, dan menemani Ummi menonton televisi sejenak. Setelah ia rapikan rumahnya dan mencuci sisa-sisa piring kotor, biasanya Qani akan setia menemani Ummi. Apalagi ia perempuan satu-satunya selain ummi dirumah itu, maka ia sangat tak ingin menyia-nyiakan waktu bersama ummi.

"bagaimana kuliahmu tadi? ada hambatan cantik?"

"Alhamdulillah enggak ada Mii. Ummi, menurut ummi seseorang yang telah memiliki hampir segalanya didunia ini tapi dia masih saja merasa kurang terhadap segala sesuatu, sebetulnya apa sih yang ada didalam pikirannya Mii?"

"hehehee... menurut Ummi dia cuma jauh dari Allah sayang. Orang yang tidak mengenal Allah tidak akan pernah merasa dirinya berkecukupan. Hatinya selalu hampa, dan seperti banyak sekali kekurangan diri yang dia lihat dari kacamatanya sendiri. Orang seperti itu sudah buta akan makna dan hakikat hidup sayang.. Memangnya kenapa kamu bertanya itu?"

"biasa Ummi, Ibbas dan teman-temannya itu lho.. Qani heran saja Mii, sudah bertahun-tahun dia mengusikku kenapa dia tidak bosan-bosannya ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun