~ Paras jelita menyelimuti keanggunan jiwamu..
~ Tiada kesejukkan hati yang menentramkan selain senyuman itu,
~ Jangan bersedih ukhti, hatimu tetap terjaga walau karang noda membenturmu
~ Tuhan selalu hadir dalam aliran darahmu. Menyapa kegundahanmu akan keraguan hidup...
"Abii.. Qani berangkat kuliah dulu ya! Tadi Qani udah suapin Ummi sarapan, insyaAllah hari ini kuliah sampai jam 3 sore. Nanti Qani ashar dikampus dulu ya Bii..?" menuju persetujuan sang ayah, Qani masih tertahan didaun pintu
"Ya sudah, hati-hati ya naak. Nanti kalau ada apa-apa segera telepon Abi ya, oh iya Abi mau isi tausiyah di Cinere jam 5 sore. Kalau bisa Qani sudah dirumah ya? gantian jaga ummi"
"iya Abi, insyaAllah.. Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.."
Ummi kesehariannya hanya mampu berbaring karena penyakit kanker tulang belakang yang telah menggerogotinya selama tiga tahun ini, membuat keadaan rumah tak lagi selengkap dulu. Kini Qanitah harus menggantikan posisi Ummi bagi keluarga. Qani dengan ringan hati melakukan aktifitas-aktifitas ummi dulu ketika ummi masih seceria dulu. Sebelum keadaan berubah.Qani juga harus menjaga ketiga adik laki-lakinya, dan kakak laki-laki satu-satunya yang sangat ia sayangi kini sedang menempuh studi masternya di Baghdad. Dulu sebelum kak Iman pergi melanjutkan studinya, Qani sangat merasa terjaga. Namun kini ia tidak dapat bergantung kepada siapapun selain Tuhan yang Maha melindungi dan berkuasa atas segalanya.
"Assalamuaalaikum Qani, kita ada rapat buat acara amal bulan depan. Kita udah ditunggu ikhwannya dibalik tirai." Ucap Latifa sahabat karibnya dikampus via sms, karena mereka berbeda jurusan