Menyanyikan seribu nada kerahasiaan nan sendu
Dari paruh seruling yang melengkung,
Merindukan kematian.
Dan hei...,
Diteriakkannya elegi kediriannya
Di atas tumpukan reranting kering air mata
Menggetarkan kokoh gunungku, dangkal
Sungai kesadaran yang hitam:
Untuk rebah dan membakar diri
Menjadi abu
Memercik benih pada kuncup bunga api
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!