Yang berlalu dari sekian dialektika derita ke dalam wine.
lalu kata, lalu angka, lalu warna, lalu ingatan, lalu luap
di atas sobekan kain morin yang berlucutan darah-dara.
Gambar yang sepotong-potong, yang tak pernah tentu.
Mimpi? Kukira kita tak pernah bermimpi, An. Karena-
Terlalu lelah untuk membedakan mimpi dan kenyataan.
; Di mana keadaan tak pernah sama. Dan kita terkubur
Dengan cara berkejaran dengan Tuhan yang Maha baik-
Dan sembunyi itu. Kukira, An. Kau telah mengetahui
Sepotong pesan-pesan termagis. Yang mendiamkan.
2012
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!