"Kami yang akan membantu. Kalian tidak perlu minta bantuan kepala desa nanti malah kalian yang disalahkan." Paman Abdillah berbicara singkat tapi tegas.
"Kok, bisa?" tanya Tejo yang sedari tadi sibuk dengan pisang goreng dan teh manisnya.
Pak Abdillah tampak menghela napas panjang. Dia menatapi kami satu persatu.
"Biarkan mereka istirahat dulu, Paman. Kasihan. Mereka berjalan semalaman." Aisyah mempersilakan kami untuk istirahat di sebuah kamar. Walaupun sangat sederhana, cukuplah untuk istirahat dan tidur sejenak.
Banyak hal yang harus kami ketahui tentang desa ini. Aku merasa ada rahasia di desa ini.
Aku berbaring di atas kasur sementara Pras dan Tejo meringkuk di lantai beralas karpet tebal. Dalam sesaat aku sudah terlelap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI