Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerpen Remaja "Air Mata Belantara" Episode 4

29 Oktober 2023   13:54 Diperbarui: 29 Oktober 2023   18:57 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dok. pribadi  by canva

Dia mengamati Pras seperti curiga.
"Kamu pegawai dari kamp itu?" tanya dia penuh selidik.

"Bukan, Bu. Ibu tahu ada kamp di dalam hutan?" Pras balik bertanya.

"Kami tersesat, Bu. Kami ditangkap dan disekap di gudang mereka. Nah, kami berhasil melarikan diri. Kami mau melaporkan hal itu ke kepala desa dan mau menghubungi poldes di sini." Aku menjelaskan agar kecurigaan perempuan itu lenyap.

"Apa? Kalian disekap? Tunggu, ayo ikut ibu." Perempuan itu menunjukkan sebuah rumah yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Pras agak ragu mengikutinya. Dia melihat ke arahku dan Tejo. Kami tidak tahu apa maksud perempuan itu.

"Kalian jangan takut! Justru saya akan menolong kalian," ujar perempuan itu saat melihat keraguan kami.

Akhirnya kami mengikutinya dan masuk ke sebuah rumah.
"Silakan duduk! Kalian pasti lelah. Aku siapkan teh hangat dulu, ya."
Perempuan itu masuk ke salah satu ruangan bagian belakang. Kami menunggu sejenak. Tak lama perempuan itu datang bersama seorang laki- laki separuh baya.

"Nah, ini sekadar teh manis hangat dan pisang goreng. Semoga bisa memulihkan tenaga kalian."
Tejo langsung menyomot pisang goreng sambil nyengir. Pras memukul bahunya

"Terima kasih, Teh. Kalau boleh tahu Teteh dan Bapak ini siapa dan kami sebenarnya berada di desa apa ya?" Aku bertanya dengan hati- hati.
"Saya, Aisyah. Ini paman saya, Pak Abdillah. Dia pernah menjabat jadi kepala desa sepuluh tahun lalu."
"Kalian bukan para penjarah itu, bukan?" Suara berat Pak Abdillah membuat kami terkejut.

"Tenang, Paman. Mereka ditangkap dan disekap di sana. Untung mereka bisa melarikan diri."

"Iya, betul Pak. Namun, dua teman kami masih ada di sekitar kamp itu. Kami tidak tahu mereka ada di mana sekarang atau mereka selamat keluar dari hutan itu atau tidak? Oleh karena itu kami akan minta bantuan ke kepala desa di sini." Pras menjelaskan dengan singkat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun