"Disuruh, Ibu, Lik," jawab Badrun seraya mengambil keresek berisi biji salak. Setelah mengucapkan terima kasih, Badrun berjalan pulang.
"Bu! Ini belanjaan yang ibu suruh tadi. Dan ini biji salaknya. Pasti ibu lupa ya menyuruhnya," ujar Badrun sambil menyerahkan belanjaan dan keresek biji salak.
"Buat apa biji salak ini, Drun?" tanya Ibu terheran-heran.
"Kan tadi ibu menyuruh membeli bahan untuk membuat kolak biji salak. Tapi aku lihat tidak ada catatan biji salak. Jadi aku mintakan ke Lik Condro," jawab Badrun ringan.
"Bukan biji salak begini yang akan dibuat kolak, Badrun. Ibu akan membuat kolak dari tepung tapioka dan ubi hanya bentuknya saja seperti biji salak. Tobat ... tobat, kau ini Badrun!" Ibu Badrun masuk sambil memukul-mukul kepalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H