Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah si Pandir

12 April 2023   13:11 Diperbarui: 12 April 2023   13:23 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Disuruh, Ibu, Lik," jawab Badrun seraya mengambil keresek berisi biji salak. Setelah mengucapkan terima kasih, Badrun berjalan pulang.

"Bu! Ini belanjaan yang ibu suruh tadi. Dan ini biji salaknya. Pasti ibu lupa ya menyuruhnya," ujar Badrun sambil menyerahkan belanjaan dan keresek biji salak.

"Buat apa biji salak ini, Drun?" tanya Ibu terheran-heran.

"Kan tadi ibu menyuruh membeli bahan untuk membuat kolak biji salak. Tapi aku lihat tidak ada catatan biji salak. Jadi aku mintakan ke Lik Condro," jawab Badrun ringan.

"Bukan biji salak begini yang akan dibuat kolak, Badrun. Ibu akan membuat kolak dari tepung tapioka dan ubi hanya bentuknya saja seperti biji salak. Tobat ... tobat, kau ini Badrun!" Ibu Badrun masuk sambil memukul-mukul kepalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun