Ayah sudah sangat membenci Bunda sehingga untuk melihat Bunda yang dalam kondisi kritis pun tidak mau.
Aisyah membaca ayat-ayat Alquran agar memberikan ketenangan dalam hatinya. Dia pasrah pada seluruh iradah yang diberikan Allah dalam hidupnya.
Pak Ujang datang seraya membawa makanan dan minuman buat mereka. Dia memberikan minuman dan makanan itu kepada Mbok Nah.
"Ini, Neng. Neng minum dulu agar tidak dehidrasi," bujuk Mbok Nah sambil memegang bahu Karina.
"Mbok, mengapa Ayah tidak datang ke rumah sakit ini, ya. Apakah dia sudah sangat membenci Bunda. Padahal pesan yang aku kirimkan sudah dibacanya," ujar Aisyah sedih.
"Mungkin Tuan sangat sibuk, Neng. Mbok yakin nanti tuan juga akan datang ke sini," hibur Mbok Nah. Dia sangat sedih melihat Aisyah. Pasti anak asuhannya ini terpuruk oleh cobaan-cobaan yang diberikan Sang Maha Kuasa.
Suara azan terdengar dari masjid rumah sakit pertanda waktu zuhur sudah tiba.
"Ayo kita shalat dulu ya, Ais. Kita mendoakan Bunda agar diberi kesembuhan," ajak Rangga sambil menggamit lengan Aisyah.
Suara azan memberikan ketenangan dalam hati Aisyah. Dirinya harus pasrah dan menerima ketetapan Allah seperti yang selama ini dilakukan Bunda. Innam amruh i arda syai`an ay yaqla lah kun fa yakn
Cibadak 11 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H