Aisyah memandangi alat detak jantung yang berada di samping kanan Bunda. Detaknya masih terlihat tak teratur. Hal itu menandakan Bunda tidak baik-baik saja. Sejak kemarin Bunda belum siuman.
Tak lama kemudian datang tiga orang laki-laki dengan berpakaian putih-putih masuk ke ruangan ICU. Mereka tampak memeriksa Bunda dengan teliti. Beberapa orang suster memberikan alat-alat yang dibutuhkan para dokter itu. Aisyah memandang Bunda yang masih belum bergerak.
Rangga mendampingi Aisyah. Dia khawatir kekasihnya itu pingsan seperti semalam lagi. Tadi Mbok Nah bercerita jika Aisyah pingsan saat menerima telepon dari rumah sakit yang mengabarkan calon ibu mertuanya itu mengalami kecelakaan..
Tak lama kemudian rombongan dokter itu keluar dari ruang ICU. Melihat hal itu, Aisyah mengejar mereka
"Maaf dokter! Bagaimana keadaan ibu saya?" tanya Aisyah dengan nada cemas.
"Oh ... kebetulan. Saya ingin berbicara dengan anggota keluarga Ibu Vania. Mari ikut ke ruangan saya." Sang dokter mempersilakan Aisyah mengikutinya. Rangga menemani Aisyah ke ruang dokter.
"Saya Dokter Gunawan, salah satu dokter yang menangani Ibu Vania. Saya ingin menyampaikan tentang kondisi pasien. Kepala Bu Vania mengalami benturan yang sangat keras terutama di bagian kepala sehingga mengalami cedera kepala yang berat." Dokter Gunawan menjelaskan pelan-pelan.
"Lalu apa yang terjadi dengan ibu saya, Dok? Bisakah Bunda disembuhkan?" tanya Aisyah penuh rasa cemas.
"Cedera kepala yang berat itu bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak secara menyeluruh atau diffuse axonal injury yang merupakan akibat paling berbahaya dari cedera kepala. Jika terjadi, ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan otak permanen bahkan kematian."
Aisyah menangis keras saat mendengar penjelasan Dokter Gunawan. Rangga memeluk bahu gadis itu dan menenangkan Aisyah.
"Kami tim dokter akan berusaha sebaik-baiknya untuk kesembuhan pasien, tetapi pihak keluarga pun harus tahu kondisinya agar tidak terkejut. Kondisinya diperparah dengan adanya pendarahan otak." Dokter Gunawan menjelaskan sambil memperlihatkan hasil CT Scan kepala Bunda.