Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Topeng Bab 2 Curahan Hati

8 Maret 2022   14:43 Diperbarui: 8 Maret 2022   15:17 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arman mendengarkan cerita Centini dengan sabar. Gadis ini memang sudah berubah. Dulu dia jarang sekali bicara. Sekarang dia cerewet dan sedikit galak kalau sedang mengajar.

Senyum manis dan kelembutan Centinilah yang kerap membuat hatinya berdebar apalagi Centini berada di dekatnya. Namun perasaan itu selalu dia simpan rapat di relung hatinya yang paling dalam. Mungkin persahabatan kami lebih baik daripada harus menjadi kekasih.

"Kamu sendiri bagaimana, Man? Cerita dong kepadaku," ujar Centini membuyarkan lamunannya.

 "Hm... apa yang harus kuceritakan?" Arman balik bertanya.

"Apa pun tentang dirimu," ujar Centini. Arman menahan ucapannya saat seorang wanita paruh baya membawakan minuman dan camilan ke ruangan itu.

Ini minumannya, Bu," ujarnya santun.

"Simpan di meja sini, Mbak Jum," ujar Centini sambil membantu merapikan. Setelah itu mbak Jum masuk kembali.

"Ayo sambil minum, Man," tawar Centini sambil memberikan cangkir berisi teh hangat kepadanya,"Aku dengar kamu kuliah di Bandung?"

"Kamu tahu dari mana? Kan sejak perpisahan kita tidak pernah bertemu lagi," jawab Arman pelan.

"Gondo dan Diah yang memberitahuku. Kami sering bertemu. Setiap bulan kami berkumpul. Kamu pernah bertemu dengan mereka?"

"Belum pernah. Aku jarang pulang saat kuliah. Pada saat lulus aku sempat tinggal di sini. Hanya kejadian tragis yang memaksaku harus pergi," Arman bercerita sambil menahan sedih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun