Mohon tunggu...
nimas padmi
nimas padmi Mohon Tunggu... Penulis - penulis part time

pecinta kopi

Selanjutnya

Tutup

Horor

yang menemaniku semalam

2 Januari 2025   20:31 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

" Elang? kamu gak salah . Coba inget ... "

" Betul. Elang tante. Rambutnya agak gondrong. Tinggi seperti dokter itu ". Terangku.

Sesaat dia menarik nafas. Kerutan keningnya melukiskan ada sesuatu yang disembunyikan. Wajahnya semburat murung.

" Dia sudah meninggal setahun lalu, nak. Kecelakaan. Sayang anak sebaik dia harus pergi dengan cara mengenaskan. Dan sejak itu keluarganya pindah ke Surabaya. Rumah itu dibiarkan kosong sampai sekarang. "

" Haa... " mulutku ternganga. Serasa ribuan batu menimpuki tubuhku.

" Iya , Elang sudah meninggal, sayang." papa nimbrung.

Aku tercekat. Bagaimana mungkin. Jadi yang menemaniku semalam itu, arwah. Kepalaku makin berdenyut.

" Santi pingsan lagi, bu ..." entah suara siapa.   

*Tamat*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun