Mohon tunggu...
nimas padmi
nimas padmi Mohon Tunggu... Penulis - penulis part time

pecinta kopi

Selanjutnya

Tutup

Horor

yang menemaniku semalam

2 Januari 2025   20:31 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Wajahnya menegang menahan takut.

" Bry, " aku mencoba memeluknya. Namun ..." Plakkk " tamparan keras papa mengenai pipiku. Aku memekik, menahan perih.

" Dengar San. Sekarang juga cari mama kamu. Dan jangan pernah pulang sebelum ketemu. Ngerti ! " ujarnya penuh emosi.

Pandanganku nanar. Ku tinggalkan rumah dengan sekian kecamuk. Sempat kulihat tatapan Bry, seolah tak rela.

( Lalu seharian, aku duduk ditaman kota. Sengaja hari ini aku bolos. Tapi cuaca bener-bener gak kompromi. Ketika menjelang sore, hujan turun deras. Tak ada pilihan. Terpaksa aku berteduh , didepan rumah berpagar putih ). Entah milik siapa.

" Hey, hallo. Koq malah nangis sih ? " tepuknya lembut. Memutus lamunanku.

" Em ... em aku tergagap " buru-buru kuhapus airmataku.

" Sorry "

" Elang" Ia mengulurkan tangan.

" Santi " sambutku.

" By the way, kamu kenapa? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun