" Abis kamu lucu  "
Elang nyengir.
" Emm, dada kamu kenapa sih?. Dari  tadi ngeluarin darah, emang gak sakit ? "
" Santii, luka dada ini tidaklah seberapa. Dibanding apa yang kamu alami. Jangan nangis lagi ya" hiburnya. Vokalnya yang lembut, membuat jantungku berdebar hangat.
Tiba-tiba. " Bry " ( seorang anak kecil melintas, mengingatkanku pada adikku ). Kamu baik-baik aja khan, Bry ? batinku. Air mataku menitik lagi.
" Kamu inget adikmu, San? " Elang rupanya membaca jalan pikiranku.
Aku terdiam, kebisuan sejenak mewarnai. Hanya deru motor yang lalu lalang tak jauh dari tempat kami. Suara hujanpun perlahan terhenti.
"Lang, mo kemana ? tunggu ... "
Tiba-tiba ia beranjak, seiring sorot lampu mernyilaukan.
****
Samar-samar kudengar suara disekelilingku. Kepalaku terasa berat.