" Gak papa. Â Makasih" tolakku. tak mungkin kuceritakan, masalah ini pada orang yang baru kukenal. Riskan. Elang tersenyum. Gingsulnya menyembul. Perlahan, aku sudah mulai melupakan kesedihanku.
Beberapa pasang mata sesekali melihat ke arah kami. Bahkan tangannya menunjuk-nunjuk.
"Lang, boleh nanya? "
" Ya boleh donk. Apalagi yang nanya seimut kamu. Mo nanya apa sih ?
Deg. Aku tercekat. Beruntung tempat itu gak ada lampu. Jadi Elang gak akan lihat bagaimana rona mukaku.
" Ngrayu nich? "
" Dikit "
" Yeeee." tinjuku mampir dipundaknya. Tawa kami berderai.
Orang-orang menoleh lagi. Pandangannya aneh. ... Entahlah.
" Lang "
Elang  meletakkan telunjuknya dibibir.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!