Mohon tunggu...
Nila
Nila Mohon Tunggu... Wiraswasta - F W

Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bidadari Terindah

10 Agustus 2020   11:41 Diperbarui: 10 Agustus 2020   11:52 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cukup menyenangkan untuk menemukan alasan ilmiah. Guna bahan pengobatan medis tradisional." Kata Shizuru.

"Ya ! Daun kedua tanaman ini dulu dikonsumsi oleh para samurai. Sama dengan kulit buah anggur. Bisa bermanfaat untuk pengobatan DMC kronis. Mampu memperpanjang usia sekitar 20 persen." Sahut Makoto.

Makoto duduk santai di bawah sebatang pohon persik liar. Sementara Shizuru sibuk mengumpulkan daun ashitaba, pesanan mama di rumah.

"Lagi buat apa ? Saya sudah selesai dengan tugas dari mama. Kok saya lihat dari tadi kamu sibuk sekali ?" Tanya Shizuru.

"Saya lagi buat puisi alam. Untuk kamu. Nih ..... baca." Makoto membuat sebuah kejutan untuk Shizuru.

"Di atas hamparan langit nan biru. Kukira hanya sebuah bayangan semu. Musim semi ternyata mengunjungiku. Diam -- diam. Membantu pucuk tumbuh perlahan lalu dihembus sepoi -- sepoi angin. Menyapu lautan maha tenang. Mengkokohkan bongkahan tanah. Menyapa hutan beserta isinya. Musim panas juga datang kepadaku. Menitip salam. Dari Tuhan yang senantiasa diam. Memandang tanpa sepatah kata. Dan tangan -- tanagn - Nya  selalu begitu. Lalu senja turun dan senyap ....."

Shizuru menyimpan puisi itu di dalam hati.

Berhanami dengan Shizuru di halaman kastil Nagoya

Makoto dan Shizuru senang melakukan hanami di bawah pohon sakura atau pohon persik. Seperti kali ini. Mereka melakukannya di halaman kastil Nagoya. Kastil ini sudah berusia sangat tua. Dibangun pada tahun 1612. Merupakan salah satu istama terbesar yang berada di Jepang. Setelah direnovasi, kastil ini menjadi salah satu tujuan wisata. Banyak dilakukan oleh turis lokal dan mancanegara. Terdiri dari 6 lantai. Masing -- masing berfungsi sebagai museum. Guna menyimpan benda -- benda bersejarah Jepang pada zaman Edo.

Halaman istana disulap menjadi taman bunga sakura. Keindahan terlihat sempurna dengan jejeran 2.000 pohon sakura. Mengelilingi bangunan utama kastil. Maka jangan heran jika musim semi tiba, kastil Nagoya selalu ramai dikunjungi. Guna melakukan piknik di bawah pohon sakura. Seperti yang dilakukan oleh Makoto dan Shizuru saat ini.

Tradisi hanami adalah tradisi kuno yang hingga saat ini tetap dilakukan oleh warga Jepang. Yaitu ketika musim semi tiba. Melakukan kegiatan melihat -- lihat bunga sakura / persik dan pohon maple sedang bermekaran. Sambil berkumpul dengan orang -- orang terdekat. Sangat terasa keasyikkannya jika dilakukan bersama pasangan kekasih. Jangan lupa sambil membawa makanan / minuman atau buah -- buahan segar khas sajian hanami. Antara lain : ada hidangan simpel namun mampu tampil elegan. Yudofu / boiled tofu. Menjadi salah satu sajian yang melambangkan keunikan Kota Kyoto. Hidangan ini terbuat dari tofu, air, konbu / kaldu dari bahan rumput laut dan saos celup saja. Konbu diletakkan pada dasar stewpot. Untuk selanjutnya dimasukkan air dan potongan tofu ke dalamnya. Lalu dipanaskan. Seporsi tofu biasa dinikmati dengan saos celup yaitu ponzu soy sauce. Yudofu / boiled merupakan shojin ryori. Atau hidangan vegetarian yang awalnya diperuntukkan untuk biksu Buddha saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun