Mohon tunggu...
Nikolas Fernandez
Nikolas Fernandez Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar yang menyukai teknologi, namun tetap memandang alam. Perantau dari daerah untuk membangun Indonesia. #FromForByIndonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen 'Inem' Karya Pramoedya Ananta Toer

1 Maret 2017   08:57 Diperbarui: 1 Maret 2017   18:00 4977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat: Blora (sebagai tempat tinggal Inem), di rumah Inem, dapur.

Waktu: Lima hari sebelum dikawinkan, jam 3 pagi, pada suatu sore, di malam hari.

Suasana: Tegang (saat Inem berteriak hampir setiap malam), sedih (saat Inem bercerita pada ibu si Gus Muk).

5. Alur

Alur yang digunakan penulis pada cerpen ini adalah alur maju. Penulis mengurutkan kejadian dari A-Z dimulai dari Inem diperkenalkan, dinikahkan, hingga akhirnya cerai dengan suaminya pada usia 9 tahun.

6. Gaya Cerita

Penulis menggunakan kosakata Jawa kuno untuk memberi kesan 'klasik' (contoh: ndoro, dan sebagainya) sesuai dengan latar waktu yang digunakan; bahasanya sederhana dan mudah dimengerti.

7. Sudut Pandang

Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu yang digambarkan sebagai tokoh Gus Muk sebagai narator dan pemeran sentral yang mendominasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kata 'dia' yang digunakan untuk menceritakan tokoh Inem.

8. Amanat

Walaupun penulis menyiratkan pesan yang terkandung dalam cerita, namun pesan tersebut masih dapat dimengerti oleh pembaca awam. Beberapa pesan yang dapat diambil adalah setiap manusia hendaknya bekerja keras untuk mempertahankan hidupnya. Selain itu, suatu ilmu yang kadang dianggap tabu sebenarnya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pendidikan sek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun