Aku mungkin juga bisa berbuat yang sama dengan apa yang kamu lakukan.
Bisa melebihi apapun dalam cintaku padamu.
Tapi aku takut jika aku tak secinta seperti kau mencintaiku.
Tapi aku yakin, cinta yang kurasa padamu ini, sangat besar untuk dapat diperjuangkan dan dipertahankan.
Lalu untuk apa pertanyaan seperti itu kau ajukan padaku sementara aku atau kau sendiri pun tak bisa mengukur besarnya cinta kita terhadap seseorang?
Aku mengukur berdasarkan keyakinan.
Dan keyakinan itu tak bisa diukur secara empirik.
Lalu, cinta itu pada akhirnya mustahil untuk diukur.
Apalagi untuk membandingkan cintamu dan cintaku.
Lebih-lebih untuk di persentasikan seperti itu..
Yang harus kamu tau,
aku yakin kamu layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan.
Itu cukup menjawab.
Tak perlu kau risaukan seberapa besarnya cinta yang kumiliki itu untukmu.
Karena seperti yang kukatakan,
Jika cinta itu bisa diukur dan aku bagi-bagi porsinya,
kamu tentu tak akan dapat jatah seratus persen.
..."
***
Kalian menerawang dalam gelap pekat seperti membiarkan malam semakin kelam sehingga pagi cepat datang.
***
Tuesday, November 3, 2009 at 6:43am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H