Mohon tunggu...
Nihaqus Yuhamus
Nihaqus Yuhamus Mohon Tunggu... -

21 Tahun (2010). Mahasiswa Filsafat UI 2006. Manager The Bobrocks Band. Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tak Seratus Persen

31 Agustus 2010   23:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat tanya itu menjadi familiar kaudengar.
Tak hanya sekali dua kali, tapi dia bertanya padamu dengan pilihan kata tanya yang serupa.
Hampir disetiap pertemuan kalian yang terencana dan yang tak terencana.
Seperti meminta penjelasan yang sangat argumentatif sebagai pertanggungjawaban atas keraguanmu atas cintamu sendiri padanya.

***

"Aku tak bisa mencintaimu sepenuh hatiku, seratus persen"

Tentu adakalanya dia bukanlah satu-satunya manusia yang menjadi perihal utama dalam hidupmu.
Dan kamu menjelaskan sangat perlahan.
Seperti menelan nasi dengan tiga-puluh-tiga-kali kunyahan.
Sangat perlahan. Sampai halus sampai pada usus.

"Aku bahkan mustahil mencintaimu seratus persen"

Kamu menambahkan dengan suaramu yang makin perlahan.
Makin pelan. Sampai akhirnya diam.
Suasana hening dan semua diam.
Angin kembali berembus kencang dan rambutmu juga kembali menari-nari diatas titik-titik air yang jatuh diantara hidung dan lengkungan mata:
Matamu dan mataku.

***

"Mengapa?"

Lagi-lagi,
mungkin penjelasanku kurang masuk akal.
Atau saja masuk akal namun terasa tak masuk akal?

***

"...
Kamu mungkin mencintaiku dengan perasaan yang begitu besar.
Melebihi cintamu terhadap sesuatu apa pun di dunia ini.
Melebihi besarnya bentuk dunia yang menjadi beban Atlas yang memanggulnya.
Melebihi yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun