Mohon tunggu...
Nida Basyariyyah
Nida Basyariyyah Mohon Tunggu... Guru TK -

Seorang penulis pemula yang ingin membentangkan sayapnya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"The Secret of Cassandra" (Part 2)

22 Maret 2019   08:24 Diperbarui: 25 Maret 2019   06:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati Ryo terlalu sakit. Ia tidak ingin kembali pulang ke rumah dan mengecewakan kedua orang tuanya. Biarlah ia menetap di Jakarta hingga selesai sekolah. Namun hari-harinya ia isi dengan perbuatan yang sangat jauh dari moral. Ia kumpul bersama para preman dan geng motor. Ia pun sempat menyicipi minuman keras hingga dipukuli oleh para preman dan geng motor karena kalah dalam taruhan. Ia lampiaskan seluruh kemarahannya pada Sandra melalui perempuan lain dengan menggoda hingga merusak mereka.

Babeh Susi mengetahui ulah Ryo yang melampaui batas. Beliau marah, menampar Ryo dan mengancam akan mengusirnya. Susi yang merasa kasihan turut mengingatkan Ryo bahwa semua ini belum berakhir. Meskipun Ryo tidak dapat menemukan Sandra bukan berarti sekolahnya gagal. Ryo diingatkan, bahwa kedua orang tuanya mengharapkan keberhasilan anaknya. Akhirnya setelah lima bulan dalam kondisi mengenaskan, Ryo pun mulai bangkit.

Ia datang ke sekolah dengan tekad baru, berhasil dalam pendidikan dan menjadi orang yang dingin terhadap semua perempuan. Saat itulah ia bertemu dengan Toni dan Beni yang selalu membolos dan menggoda siswa perempuan di sekolah. Sejak itu ia mulai membentuk geng bernama 'Ribut'. Entah dari mana asal mulanya, seingat Ryo saat pertama kali mendengar pertanyaan Beni yang tak pernah berhenti.

Prinsip Ryo, meskipun ia nakal tapi berakal. Ia memang memiliki masa lalu yang suram selama beberapa bulan. Namun, bukan berarti ia tidak bisa bangkit dari ketepurukan. Kelak jika dipertemukan kembali dengan Sandra, hal itu yang akan ia katakan padanya.

"Hai, Sandra! Lihat aku yang bergelimang dosa tapi masih bisa bangkit. Kenapa malah merutuki diri sendiri hanya karena kamu pernah hamil?"

                                            ***

"Jadi loe dulu badung, Yo? Wah, baru tau gue. Ternyata pas kita ketemu lo baru tobat?" celetuk Toni setelah mendengar cerita Ryo di masa lalu. Ia hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya.

Ryo merasa malu dengan masa lalunya. Ia sengaja bersikap dingin terhadap setiap perempuan karena tidak ingin menyakiti mereka seperti dulu. Meskipun hatinya masih sakit dan terluka akibat pengkhianatan Sandra, tapi ia memaafkan gadis itu. Ia pun tidak ingin mengulang hal yang sama. Dengan bersikap acuh, dingin dan ketus terhadap lawan jenis mampu membuat jarak di antara mereka.

"Trus, hubungan loe sama Susi, gimana?" Rupanya Beni penasaran dengan anak juragan kontrakan.

"Enggak ada hubungan apa-apa. Gue malah berterima kasih sama dia. Kalo aja waktu itu dia gak nyadarin gue, mungkin Cindy udah jadi korban selanjutnya." Ryo mengucapkan seraya menatap Toni.

Melihat ekspresi Ryo, Toni menelan ludahnya dan bergidik ngeri. Membayangkan Ryo jadi seorang playboy yang kejam dan tak bermoral. Ternyata ketampanan Ryo tak sebanding dengan sikapnya di masa lalu. Hatinya pun dipenuhi dengan amarah dan kebencian terhadap perempuan. Sehingga ia menjadi dingin. Meskipun alasannya tak ingin merusak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun