Mohon tunggu...
Nida Basyariyyah
Nida Basyariyyah Mohon Tunggu... Guru TK -

Seorang penulis pemula yang ingin membentangkan sayapnya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"The Secret of Cassandra" (Part 2)

22 Maret 2019   08:24 Diperbarui: 25 Maret 2019   06:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eh, Bang. Di sini susah cari tukang ojek, saya anterin aja, gimana? Abang mau ke mana?" usul Susi.

Ryo bingung. Ia pun tak memikirkan akan tinggal di mana. Awalnya ia berpikir akan mencari tempat tinggal dengan ditemani Sandra. Namun, ternyata perkiraannya meleset.

"Bang!" tegur Susi. Ryo pun akhirnya menjelaskan permasalahannya.

"Pas banget kalo gitu. Ini kontrakannya kan kosong, Abang mau tinggal di sini?" Susi menawarkan. "Kebetulan, Babeh saya yang punya kontrakan. Abang nanti temuin Babeh aja," lanjutnya.

Ryo pun menanyakan harga sewanya yang ternyata cukup rendah karena ukuran kontrakan yang hanya cukup untuk ditempati oleh satu hingga tiga orang dan lokasi yang jauh dari jalan raya. Ia menyesal tidak mendengar saran dari orang tuanya saat akan berangkat. Namun, di sisi lain ia bersyukur bertemu Susi anak juragan kontrakan.

Usia Susi selisih satu tahun dari Ryo. Saat ini ia naik ke kelas XI di SMU Teladan. Melalui Susi pula Ryo akhirnya dapat bersekolah di SMU Teladan. Namun, setelah menjadi siswa di sekolah tersebut, tak pernah ia bertemu dengan Sandra. Ia pun teringat akan surat yang Susi berikan saat pertama kalinya mereka bertemu.

*Dear, Ryo. Sahabat kecilku yang kini semakin memesona.

Maafkan aku ya, Yo. Mulai saat ini aku mohon padamu untuk melupakan tentang kita. Aku tahu kamu memiliki rasa suka. Karena aku juga suka sama kamu. Tapi, kita enggak bisa bersama, Yo. Aku sudah tidak pantas untuk dicintai kamu. Aku hamil dan ... aku enggak tau harus minta tolong ke siapa? Beruntung om Rino dan tante Tati masih mau menerimaku. Tapi tetangga? Apalagi kamu, Yo. Aku udah gak kayak dulu lagi. Jadi, tolong lupain aku, selamanya.

I love you, Ryo. Maafkan aku.*

Bagai mendengar halilintar di siang hari yang terik, begitupun dengan apa yang Ryo rasakan. Ia terkejut setelah membaca surat itu. Ternyata betul apa yang digunjingkan para tetangga. Ia bingung, apakah harus marah dan membenci? Atau mengasihani Sandra? Ia berteriak dan meratapi apa yang telah terjadi pada Sandra.

Malamnya, Ryo tak mampu memejamkan mata. Pikirannya selalu membayangi Sandra. Ia ingin menemui Sandra dan mengatakan 'tidak apa-apa' tapi hatinya sakit. Ia pun tak tahu keberadaan Sandra. Saat bertanya pada Susi, jawabannya pun sama. Ia terakhir kali bertemu saat kelulusan kelas XII, kakak kelas mereka bernama Ana yang juga sahabat Sandra. Sejak itu Susi tak pernah melihat Sandra lagi di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun