Mudahnya melakukan judi online membuat sandi semakin menjadi orang sumbu pendek, sandi menyadari segala yang ditawarkan dalam judol membuat para pemain ingin untuk terus melakukannya. Suguhan animasi dan latar musik dalam judol adalah ilusi untuk penjudi semakin betah dan nyaman dan menyedot habis harta, benda hingga keluarga. Ditambah deposit yang kian digital yang tak menunggu lama, hanya dengan memindai QIRIS dan seketika bisa bermain. Ketika uang habis, bukannya berhenti, ia justru melirik pinjol sebagai solusi untuk mengembalikan kerugiannya. Namun sialnya Kini ia malah terjerat dua pinjol yang nilai pelunasannya sekitar Rp40 Juta.
Â
Kalah Penasaran, Menang Ketagihan
Â
Kira kira itu rangkuman cerita sandi (24), mahasiswa semester akhir disalah satu PTN di Jawa Tengah, dulu ia cukup sejahtera dengan berbagai usahanya, kini ia terjebak judi online. Kecanduannya pada judol membuatnya terasing dari lingkungan terlilit utang dan dilanda kecemasan sepanjang hari bahkan sampai depresi.
Â
Ini cerita lama yang sudah banyak didengar, namun seringkali disepelekan, padahal dampaknya besar dan berbahaya.
Â
Psikologi Penjudi
Â
Dalam Buku Psychology in module yang ditulis oleh Myers dan David G. Teori reinforcement (penguatan) yang dikemukakan psikolog BF Skinner. menyebutkan perilaku orang didorong oleh insentif atau penguatan sebagai konsekuensi dari perilaku tertentu. Saat orang berjudi, dia berharap kemenangan dan kesenangan yang diperoleh dari hormon dopamine. Hal itu pun dilakukan berulang untuk mendapat efek yang sama terus-menerus. artinya ada penguat untuk melakukan, yakni berupa insentif yang menimbulkan ekspektasi. Proses memanipulasi ekspektasi ini yang dimanfaatkan para bandar pada Judi Online.