Mohon tunggu...
Pak Suka
Pak Suka Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pakem Boyong Natapraja Berbek ke Nganjuk 1880-2024

24 Mei 2024   19:24 Diperbarui: 24 Mei 2024   20:09 2886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai pembacaan doa, dilanjut dengan acara porakan gunungan (grebegan). Gunungan berupa tumpeng raksasa dari bahan hasil bumi tersebut di-purak (diperebutkan) ramai-ramai oleh warga Nganjuk yang sedang menyaksikan jalannya kirap. Porakan gunungan ini menggambarkan kesejahteraan rakyat Nganjuk. Makna yang tersirat sebagai rasa syukur masyarakat Nganjuk kepada sang pencipta telah diberi rejeki yang melimpah.

*) Kostum peserta kirap didominasi dengan sentuhan warna lurik (hitam putih), sebagai motif kain khas Nganjuk.

*) Pakem Kirap Boyong Natapraja Berbek ke Nganjuk juga melibatkan masyarakat Nganjuk yang turut menyaksikan jalannya kirap. Mereka mengenakan pakaian adat Jawa lurik sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya tradisional di Nganjuk.

*) Pakem Kirap Boyong Natapraja Berbek ke Nganjuk disusun di Nganjuk pada 24 Mei 2024 oleh Sukadi, S.Pd., MM.Pd., Amin Fuadi, MM., Rudy Handoko, S.S., Didik Wahyu Hariyanto, Rizal Cahayarama, dan Afrizal Laksita Akbar.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun