Dalam sistem ini, keluarga bekerja bersama di rumah untuk membuat barang-barang kerajinan, tekstil, atau barang kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan ditemukannya mesin-mesin baru, produksi mulai beralih ke sistem manufaktur, di mana proses produksi dilakukan di tempat khusus dan dalam skala yang lebih besar.
Tahap terakhir dalam Revolusi Industri adalah munculnya pabrik-pabrik besar yang memanfaatkan tenaga mesin, terutama mesin uap, dalam proses produksi. Penggunaan mesin uap memungkinkan produksi massal dengan kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih tinggi daripada tenaga manusia.Â
Hal ini menimbulkan fenomena baru dalam kehidupan masyarakat, yaitu urbanisasi, di mana banyak penduduk pedesaan pindah ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik. Revolusi Industri mengubah pola migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan, menciptakan pusat-pusat industri yang menjadi tulang punggung ekonomi negara-negara Eropa.
Dampak Sosial, Ekonomi, dan Politik Revolusi Industri
1.Dampak Sosial
Perubahan besar dalam teknologi dan cara produksi membawa dampak signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat Eropa. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah urbanisasi yang terjadi akibat banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan di kota-kota industri.Â
Kota-kota besar seperti London, Manchester, dan Birmingham mengalami lonjakan populasi yang sangat pesat, mengubahnya menjadi pusat ekonomi dan industri.Â
Namun, kepadatan populasi di kota membawa masalah baru, seperti kemiskinan, polusi, serta buruknya kondisi kesehatan di daerah permukiman yang padat. Rumah-rumah pekerja di kota sering kali tidak memadai, dengan lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk.
Selain itu, Revolusi Industri menciptakan kesenjangan sosial yang semakin besar antara kelas borjuis atau kapitalis (pemilik pabrik) dan kelas pekerja atau proletariat. Kaum borjuis menikmati keuntungan besar dari kepemilikan modal dan produksi skala besar, sedangkan pekerja hidup dengan upah rendah dan kondisi kerja yang berat.
 Kelas pekerja bekerja dalam waktu yang sangat panjang dengan risiko kecelakaan yang tinggi dan hampir tanpa jaminan kesehatan. Ketidakadilan ini melahirkan gerakan buruh yang menuntut perbaikan upah, kondisi kerja, serta hak-hak yang lebih adil.
2.Dampak Ekonomi