Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Black Christmas"

27 Desember 2018   09:11 Diperbarui: 27 Desember 2018   09:28 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya mungkin itu selera pribadinya, atau sengaja tunjukan identitas dia kaleeii."

Aku diam, karena bu Jenar kebetulan pas meihat kearahku.

"Ada apa to kamu, sepertinya punya perhatian khusus kepadanya, sementara semua orang tidak ada yang mempermasalahkan penampilan dia."

"Awal rasa cinta menyelimuti hati yaa...?" lanjut Cantika.

"Ah ... kamu ngacau." kataku ... akan lanjut tapi waktu ibadah dimulai, aku terus ambil sikap sempurnya siap jalankan ibadah di Minggu pagi itu.

Tapi, ...
"Tembak langsung aja bro." kata Cantika berbisik.

 Selesai ibadah.

"Selamat pagi bu." sapaku kepadanya.
"Pagi." jawab bu Jenar.
Ada rasa sungkan mau lanjutkan pembicaraan waktu itu, aku sadar posisi, dia pimpinan aku karyawannya, bawahan jauh, bukan levelnya.

Tapi aku nekat, sense of kepoku aku tinggkatkan 3step.

"Saya ada ... yang perlu saya ... (ragu) tanyakan kepada ibu Jenar, tidak sekarang dan tidak disini," uuff, lega dan takut campur aduk di perasaan hatiku, klo mungkin pasti aku cancel kataku itu.

"Masalah apa? pentng." jawabnya tanpa basa-basi, tegas to the point.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun