Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Black Christmas"

27 Desember 2018   09:11 Diperbarui: 27 Desember 2018   09:28 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan gemetar,...
Tangan dan hatiku, jantungkupun berdebar dan nadiku berdesir deras, saat kulihat dan kuraba payudara yang rusak tergambar garis melintang berbentuk salib melukai dadanya.

 Jenar Raisha Arundati.

 Menangis pilu, pedih perih takterperi.

 Jas kulepas dan aku tutupkan kedada Jenar.
 Aku dekap dia dengan perasaan tak karuan, aku sendiri tidak tahu apa maksudnya ini semua.

 Aku bimbing dia keluar kamar.

"Kitri, ... inilah aku, hancur hatiku dan hacur pula hidupku, kejadiannya pas di malam Natal, mental dan imanku down, jatuh berantakan.

Bleeding Love.

Seperti syair lagu 'Cinta Berdarah' aku nyaris 'gila'.
Aku kecewa berat dengan Tuhan Yesus, kenapa tidak menolong aku.

Sebenarnya aku sudah lakukan ajaran Tuhan Yesus, 'kau sakiti dadaku, kau rusak payudaraku, aku berikan nyawaku, ternyata aku dibiarkan hidup untuk menanggung derita luka fisik dan luka batin.

 

"Jenar, ... aku sangat mengerti hatimu, karena aku juga punya hati dan aku pakai hatiku.
Sekarang sudah cukup kamu menikmati dendam kecewamu, Tuhan Yesus sangat peduli dengan kamu, kamu saja yang tidak tahu rencana'Nya." Jenar diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun