Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Abusive Relationship" Patut Diwaspadai oleh Perempuan

17 Februari 2020   17:18 Diperbarui: 21 April 2022   23:24 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kekerasan yang diterima oleh perempuan. (sumber: KOMPAS/TOTO SIHONO)

Saya menyaksikan beberapa perempuan yang telponan hingga berjam-jam setiap hari. Bahkan, pergi ke toilet pun dilarang mematikan panggilan. Saya tidak tahu, apakah hal tersebut dilakukan atas dasar cinta atau karena tuntutan salah satu pihak? Jika karena tuntutan laki-laki, waspadalah!

Ada perempuan yang direndahkan bahkan di depan umum (banyak orang). Ironis memang. Seperti kata goblok, bodoh dan tolol meskipun hal tersebut dilakukan di saat berduaan. Hati-hati, suatu saat bisa dilakukan di depan umum.

Saya pernah mendengar curhatan (sambil menangis) dari salah satu teman saya bahwa pacarnya yang dianggap akan menjaganya mengatai dia sebagai 'perempuan lon*e' (maaf) didepan teman-temannya hanya karena tidak memenuhi permintaan hasrat seksualnya. Begitu sadisnya!

Ada laki-laki yang suka mengatur perempuan tapi tidak mau diatur oleh perempuan dalam hubungan pacaran. Misalnya melarang perempuan untuk menggunakan celana pendek ketika bepergian tetapi tidak menerima jika perempuan melarangnya merokok. Hmmmm.

Ada laki-laki yang sangat cemburu secara berlebihan (sangat ekstrem) dan tidak beralasan. Salah satu teman perempuan saya memiliki kebiasaan menghindari adanya suara laki-laki pada saat bercakap-cakap dengan pacarnya melalui telepon karena pacarnya cemburu.

Atau seperti kasus yang saya alami. Jika laki-laki tersebut dewasa secara emosional, ia seharusnya bertanya dan mengkonfirmasi dari saya tentang kebenaran hubungan saya dan bunga. Tanpa melalui sebuah komunikasi (tanpa emosi) laki-laki menyuruh menghapus jejak pertemanan saya dengan Bunga. Aneh.

Ada laki-laki yang kemarahan yang meledak-ledak terhadap perempuan meskipun tidak ada kesalahan sama sekali. Saya gunakan kejadian yang saya alami sebagai contoh lagi. Saya tidak pernah pacaran dengan Bunga dan saya tidak mungkin pacaran dengan Bunga tetapi laki-laki memaksa Bunga untuk mengakui hal tersebut.

Dari semua penjelasan dan cerita pengalaman ini, saya berharap kepada semua perempuan untuk benar-benar berhati-hati dalam menjalani sebuah hubungan. Jika ada indikasi Abusive Relationship, jangan takut melawan dan mengakhiri hubungan tersebut karena kalian adalah manusia yang wajib diperlakukan secara terhormat.

Salam!!!

Dari seorang laki-laki Timor, Neno Anderias Salukh

Referensi: Satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun