Dilansir dari historia.id, ada empat kasus korupsi terbesar di zaman itu, Pertamina, Bulog, Telkom, Jajaran Pers dan Grafika.
Selain itu, dilansir dari CNN Indonesia, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah menguntungkan kroni, entah anak, keluarga, atau kelompok kecil dari kroni yang dimiliki Presiden. Contohnya pembuatan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC), organisasi yang dibentuk untuk mengelola monopoli sapta niaga cengkeh di Indonesia saat itu diuntungkan kepada Tommy Soeharto, anak kandung Soeharto dan proyek-proyek lainnya.
__________________________
"Angin Segar" bernama Habibie
Perjuangan para aktivis 98 untuk mengakhiri kejayaan Orde Baru layak untuk mereka disebut sebagai juruselamat Indonesia bukan Habibie. Akan tetapi, sebetulnya keberadaan Habibie sebagai wakil presiden pada saat itu adalah keberuntungan bagi bangsa Indonesia.
Habibie pro reformasi. Hal ini diketahui oleh beberapa kalangan yang masih pro orde baru sehingga pengangkatan Habibie sebagai presiden menggantikan Soeharto menuai pro-kontra.
Namun, posisi Habibie berdiri teguh pada konstitusi yang mengatur tentang wakil presiden siap menggantikan presiden yang mangkat dan sebagainya.
Menjadi orang nomor satu Indonesia yang memiliki hak mutlak disegala bentuk keputusan, Habibie memanfaatkan semuanya dengan baik.
Berikut keputusan-keputusan atau kebijakan politik Habibie yang sangat berpengaruh terhadap transisi masa orde baru dan reformasi:
Pertama, Perbaikan krisis ekonomi.
Meski di akhir masa pemerintahannya, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS, Habibie berhasil berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar yang masih berkisar antara Rp 10.000 -- Rp 15.000 di awal pemerintahannya sebagai langkah yang mampu menetralisir kembali kestabilan ekonomi.