Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Lionfish, Ikan yang Berpotensi Menyembuhkan Kanker Serviks

23 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 31 Agustus 2019   01:13 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan lionfish dengan tampilan sirip yang memukau. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

Dua ikan lionfish dari perairan Indonesia. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Dua ikan lionfish dari perairan Indonesia. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Dilansir dari peneliti.id, ketika lionfish dilepas di habitat yang baru di perairan Atlantik Selatan dan laut Karibia, lionfish berkembang biak lebih cepat dari sebagian besar ikan penghuni asli, bisa tumbuh sampai sepanjang 38 cm, hidup sampai 20 tahun, dan tidak berhenti berburu sampai semua ikan yang lebih kecil di daerah itu lenyap. Populasi lepu meledak dan menyebar dengan cepat ke Karibia.

Menurut ilmu Biologi, lionfish berasal dari famili scorpanidae dan ordo scorpaeniformes. Scorpionidae bisa juga disebut sebagai Scorpionfish yang merupakan keluarga ikan yang paling berbisa di dunia seperti kalkun, iikan naga dan ikan pari. 

Rata-rata ikan yang berasal dari famili tersebut memiliki belasan hingga puluhan duri di setiap bagian tubuhnya. Duri sirip punggung, dubur, dan panggul semuanya memiliki kelenjar racun di pangkalnya.

Oleh karena itu, lionfish merupakan salah satu ikan yang paling berbahaya di dunia. Binatang laut seperti kepiting, lobster, udang dan krustasea lainnya menjadi mangsa empuk singa lautan ini.

Bahkan, sesama ikan yang masih kecil dimangsa oleh lionfish. Cara menangkap mangsanya adalah menyudutkan mangsa ke tempat sempit sebelum memangsanya dan kadang-kadang menyamar sebagai mangsa sehingga mangsa yang mendekatinya langsung diterkam.

Ikan yang juga dikenal sebagai dangerously beautiful ini memiliki tentakel unik yang terletak di atas soket mata yang digunakan untuk menarik mangsanya. 

Penangkapan mangsa yang dilakukan oleh ikan yang diberi julukan singa lautan ini sering terjadi di malam hari sedangkan siang hari lionfish beristirahat di sela-sela terumbu karang.

Akibat hal tersebut, menurut kebanyakan orang termasuk ketiga mahasiswa yang melakukan penelitian mengatakan bahwa lionfish sangat merugikan ekosistem perairan dan juga nelayan.

"Penggunaan lionfish di sini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun lionfish berhasil membunuh sel kanker." ujar Mustika dikutip dari laman Humas UI.

Seorang nelayan tradisional sedang menangkap ikan lionfish di perairan Desa Les, Buleleng, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Seorang nelayan tradisional sedang menangkap ikan lionfish di perairan Desa Les, Buleleng, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Menurut Jorge Rausch, pemilik restoran Criterion di Bogota, Kolombia, lionfish jika dibiarkan hidup di laut selama 20 tahun maka suatu saat di dalam lautan hanya lionfish yang dapat kita lihat.

"Jika kita tak melakukan apa-apa terhadap lion Fish, dalam 20 tahun, hanya akan ada ikan ini di lautan karena lionfish mengonsumsi hewan laut 4-5 kali berat tubuhnya sendiri setiap hari. Ikan ini juga menghabiskan makanan ikan yang lebih besar." ujar Jorge Rausch, pemilik restoran Criterion di Bogota, Kolombia. Kepada The Daily Meal (23/01/13).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun